Ibnu Batuta: Penjelajah Muslim Yang Jauh Lebih Hebat Dibanding Marcopolo dan Colombus

Terdapat beberapa penjelajah dunia yang memiliki kisah cukup terkenal
seperti Marco Polo atau pun Christopher Colombus. Namun sebenarnya
terdapat seseorang dengan kisah yang tidak kalah luar biasa dalam
penjelajahan yang dilakukannya. Pria ini adalah Ibnu Battuta seorang
penjelajah muslim yang telah melakukan perjalanan lebih dari 117.000
kilometer.
Penjelajah ini lahir dengan nama Abu Abdullah Muhammad Ibn Battuta
pada 24 Februari 1304 di Tangier, Maghribi, Maroko dari sebuah keluarga
yang cukup religius dan tinggi pengetahuannya di bidang hukum.
Perjalanan Ibnu Battuta bermula ketika pada tahun 1325, di usia 21 tahun
meninggalkan rumahnya di Maroko menuju Makkah untuk naik haji serta
memperdalam berbagai pengetahuan yang dimilikinya.
Dalam perjalanan tersebut dia banyak berhenti di berbagai kota dan
negara yang dilintasinya. Pada tahun 1326, setelah berkelana sejauh
3.500 kilometer, Ibnu Battuta tiba di Alexandria atau ISkandariyah,
sebuah kota yang menjadi simbol dari keagungan wilayah Mesir pada masa
itu. Dalam perjalanan tersebut, dia juga melewati Jerusalem, Betlehem
dan Damaskus.

Setelah tiba di Makkah dan melaksanakan ibadah haji, Ibnu Battuta
ternyata tidak kembali ke Tangier tetapi malah meneruskan perjalanan ke
timur dan menuju ke wilayah Persia. Pada tahun 1327, Ibnu Battuta tiba
di Baghdad dan bertemu dengan penguasa setempat yaitu bangsa Mongol pada
masa itu. Setelah itu dia memutuskan untuk kembali ke Makkah dan tingal
selama beberapa tahun.
Setelah dari Makkah, Ibnu Battuta ternyata mencoba mencari tempat
lain untuk memperdalam pengetahuannya. Dia sempat bekerja di Delhi dan
kemudian meneruskan perjalanan ke wilayah Turki dan Genoa bahkan hingga
ke wilayah Rusia sekarang.
Pada tahun 1332, Ibnu Battuta tiba di Konstantinopel dan bertemu
dengan raja Binzantinium sebelum menuju ke Bukhara dan Samarkand hingga
kembali ke India dan bekerja untuk kesultanan Delhi. Dari wilayah ini
lah kelak Sultan Delhi akan meminta Ibnu Battuta untuk menjadi duta yang
mewakilinya ke China.
Dalam perjalanan tersebut Ibnu Battuta juga mengunjungi berbagai
wilayah yang cukup jauh seperti Sumatera, Vietnam, Filipina sebelum
akhirnya kapal yang ditumpanginya berlayar menuju ke China. Selepas dari
China Ibnu Battuta kembali ke Tangier tepat saat terdapat wabah mendera
kawasan tersebut.
Ternyata tiba di Tangier tidak menyurutkan keinginan Ibnu Battuta
untuk terus berkelana hingga akhirnya dia mulai pergi lagi ke wilayah
Spanyol dan juga menyusuri berbagai wilayah di Afrika seperti Mali dan
Timbuktu. Pada tahun 1354, Ibnu Battuta benar-benar pulang ke wilayah
Maroko dan dibantu oleh seorang penyair bernama Ibnu Juzayy untuk
menuliskan perjalanannya. Seluruh perjalanan yang dilakukan Ibnu Battuta
benar-benar berakhir ketika dia meninggal di awal tahun 1360-an.
(ts/viva)
http://www.eramuslim.com/profil/ibnu-batuta-penjelajah-muslim-yang-jauh-lebih-hebat-dibanding-marcopolo-dan-colombus.htm#.Vz_U-TGJbDc
0 komentar:
Posting Komentar