RAHASIA PENCIPTAAN MANUSIA :
BERDASARKAN FIRMAN ALLAH DALAM AL-QURAN
Dengan Nama
Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Ya Allah
Engkaulah Tuhanku Tiada Tuhan Selain Engkau, Engkau Penciptaku dan Aku adalah
hamba-Mu yang akan berbakti kepada-Mu semampuku. Aku berlindung Kepada-Mu dari
segala dosa yang Aku perbuat. Aku mengakui segala Nikmat-Mu yang Engkau Berikan
Kepadaku. Dan Aku mengakui segala perbuatan dosaku. Ampuni Aku Ya Allah, karena
tidak ada yang dapat mengampuni segala kesalahanku selain Engkau.
Saudaraku
hendaknya Sayyidul Istighfar di atas harus selalu kita panjatkan kepada
Pencipta Alam jagad Raya Ini, pencipta yang ghaib dan yang nampak, tempat
bergantung segala sesuatu, Rabbul Alamin, tidak ada yang luput segala
sesauatupun di langit dan di bumi dari kehendak-NYA, dan tiada yang setara
dengan-NYA.
Saudaraku
mengapa kita harus selalu beristighfar dan berdzikir mengingat Allah ?.
Simaklah Firman Allah berikut ini :
Keberadaan
manusia di muka bumi ini
Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al- Baqarah 30)
Jelaslah
bahwa manusia diciptakan untuk menjadi seorang khalifah di muka bumi
sebagaimana yang disampaikan Allah SWT kepada para Malaikat. Saat itu para
Malaikat meragukan kemampuan manusia untuk mengemban amanah sebagai khalifah di
muka bumi. Menurut tafsir Ibnu Kastir keraguan para Malaikat itu bukanlah suatu
bentuk penentangan atau dengki terhadap ciptaan Allah, melainkan suatu
permohonan informasi dari hikmah yang terkandung di dalam penciptaan itu.
Kemudian Allah menutup ayat ini dengan Firman-NYA : "Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Dengan kata
lain, seakan-akan Allah bermaksud mengatakan sesungguhnya Aku mengetahui
hal-hal yang tidak kalian ketahui menyangkut kemaslahatan yang jauh lebih
banyak dalam penciptaan jenis mahluk manusia ini dari pada kerusakan-kerusakan
yang kalian sebut itu. Karena sesungguhnya Aku akan menjadikan dari kalangan
mereka nabi-nabi dan rosul-rosul, diantara mereka ada siddiqin, para syuhada,
orang-orang saleh, ahli zuhud, ahli ibadah, para wali, orang-orang taqwa, para
muqarrabin, para ulama yang mengamalkan ilmunya, orang-orang yang khusuk,
orang-orang yang cinta kepada Allah lagi mengikuti jejak rosulnya.
Dengan
demikian sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia lebih mulya dan lebih
Sempurna dari mahluk-Nya yang lain. Simaklah Firman-Nya berikut ini :
Proses Penciptaan Manusia
(Adam AS) :
Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk (Al-Hijr 26)
Dan Kami telah
menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas (Al-Hijr 27)
Maka apabila
Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh
(ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[796]. (Al-Hijr 29)
[796].
Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.
Penciptaan
awal manusia (Adam AS) terbuat dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur
hitam. Dan sebelumnya Allah telah mencipatkan jin dari api yang sangat panas.
Setelah penciptaan manusia disempurnakan dengan ditiupkan ruh kepadanya, maka
para malaikat dan iblis diperintahkan untuk tunduk dan sujud kepada Adam. Lalu
semuanya bersujud kecuali iblis. Simaklah Firman Allah berikut ini :
Awal dari Pembangkangan
iblis :
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis.
Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah
kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku,
sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari
Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Al-Kahfi 50)
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka
kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan
orang-orang yang kafir (Al- Baqarah 34)
[36]. Sujud di sini
berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan
diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
Sesungguhnya Kami telah
menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada
para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun
bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (Al- A’raaf 11)
Allah
berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di
waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya:
Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (Al- A’raaf 12)
Inilah awal
dari pembangkangan iblis kepada Allah, ketika diperintahkan untuk tunduk kepada
Adam dengan cara bersujud, iblis mengingkarinya dengan alasan dia merasa lebih
baik karena diciptakan dari api sedangkan Adam hanya diciptakan dari tanah.
Ihwal pembangkangan iblis hanyalah merasa iri kepada Adam, sehingga dengan
kesombongannya berani mengingkari perintah Allah yang menciptakannya.
Setelah Adam
diciptakan dengan sempurna, kemudian Allah mengajarinya mengenai nama-nama
benda dan segala sesuatu yang ada di Surga. Selain itu Allah juga menciptakan
Hawa dari salah satu tulang rusuk Adam sebagai pasangan Adam untuk mendiami
Surga. Simaklah Firman-Nya berikut ini :
Adam dan Hawa
digelincirkan Iblis
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang
benar orang-orang yang benar!" (Al- Baqarah 31)
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada
mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka
nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu,
bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (Al- Baqarah 33)
Dan Kami
berfirman: "Hai
Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah
makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu dekati pohon ini[37], yang menyebabkan kamu
termasuk orang-orang yang zalim (Al- Baqarah 35)
[37]. Pohon yang dilarang
Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak
menerangkannya. Ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam
surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan
syaitan
Lalu
keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu[38] dan
dikeluarkan dari keadaan semula[39] dan Kami berfirman:
"Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu
ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." (Al- Baqarah 36)
[38]. Adam dan Hawa dengan tipu daya syaitan memakan
buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga,
dan Allah menyuruh mereka turun ke dunia. Yang dimaksud dengan syaitan di sini
ialah Iblis yang disebut dalam surat Al Baqarah ayat 34 di atas.
[39]. Maksud keadaan semula ialah kenikmatan,
kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga.
maka syaitan
membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya
telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan
mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka
menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu
itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi kamu berdua?" (Al- A’raaf 22)
Setelah
diajari segala hal, Adam dan Hawa kemudian diperintahkan tinggal di Surga dan
dibolehkan untuk memakan segala jenis makanan yang ada di Surga kecuali buah
suatu jenis pohon. Adanya larangan memakan buah suatu jenis pohon, yang oleh
Syaitan dinamakan buah kholdi, maka hal ini menjadi kesempatan Syaitan untuk
membujuk rayu Adam dan Hawa agar mengingkari perintah Allah. Bujuk rayu Syaitan
ini berhasil memperdaya Adam dan Hawa dengan memakan buah yang di larang oleh
Allah. Akibat perbuatannya itu Adam dan Hawa mendapat hukuman (takdir) dari
Allah dengan diturunkan ke bumi. Simaklah Firman-Nya berikut :
Adam dan Hawa turun ke
bumi
Kami berfirman:
"Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku
kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada
kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Al- Baqarah 38)
Adapun orang-orang yang
kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya. (Al- Baqarah 39)
Allah berfirman:
"Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian
yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari
kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan." (Al- A’raaf 24)
Allah
berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari
bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (Al- A’raaf 26)
Saudaraku ….
Jelaslah
bahwa, perkara Syaitan membakang kepada Allah, Adam diciptakan berpasangan
dengan Hawa, ada larangan memakan suatu jenis buah di Surga, dan keleluasaan
Syaitan masuk ke Surga setelah melakukan pembakangan ketika diperintahkan sujud
kepada Adam sehingga dapat menggoda Adam dan Hawa adalah sebab akibat yang
diskenariokan Allah SWT untuk menurunkan (mentakdirkan) Adam dan Hawa turun ke
bumi sebagai khalifah sebagaimana yang di Firmankan-Nya dalam Surat Albaqarah
ayat 30 di atas.
Disini Allah
tidak serta merta menciptakan Adam dan Hawa dan langsung menurunkannya ke bumi.
Hal ini tentu ada rahasia Allah yang terkait dengan hakekat diciptakan-Nya
manusia, dimana pada periode berikutnya Allah menghukum Syaitan karena
kesombonganya dan menurunkannya ke dunia bersama manusia, setelah turun ke
dunia Syaitan menjadi ghaib, di kehidupan manusis di dunia Allah menurunkan
para Nabi dan Rosul, menurunkan kitab-kitab, serta menurunkan Rosulullah
Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rosul terakhir besama kitab yang diwahyukan
kepadanya yaitu Al-Quran.
Simaklah Firman Allah
berikut :
Allah berfirman:
"Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri
di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (Al- A’raaf 13)
Iblis menjawab:
"Beri tangguhlah saya[529] sampai waktu mereka
dibangkitkan." (Al- A’raaf 14)
[529]. Maksudnya:
janganlah saya dan anak cucu saya dimatikan sampai hari kiamat sehingga saya
berkesempatan menggoda Adam dan anak cucunya.
Allah berfirman:
"Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."
Iblis menjawab:
"Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (Al- A’raaf
16)
kemudian
saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan
dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur
(taat). (Al-
A’raaf 17)
Kendatipun
iblis mendapat hukuman dengan kesesatan, tetapi mereka mendapat keringanan
dimana dia dan anak cucunya diberi umur yang panjang / tidak mati sampai hari
kiamat kelak.
Saudaraku
bayangkan berapa jumlah populasi Syaitan saat ini, dan tentunya menurut logika
kita dapat dengan mudah dia menyesatkan manusia karena jumlah dan
pengalamannya. Tetapi ternyata Allah sangat mengasihi manusia walaupun Syaitan
tidak terhingga populasinya dan ghaib, setiap manusia dapat mengalahkannya
dengan ketaatan kepada Allah. Peringatan-peringatan tentang Syaitan adalah
musuh yang nyata bagi manusia tertuang dalam berbagai Surat dan ayat dalam
Firman-Nya.
Simaklah
salah satu Firman-Nya berikut ini :
Peringatan Bagi Manusia
Hai anak Adam, janganlah
sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan
kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk
memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat
mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al- A’raaf 27)
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan
membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap kitab-kitab yang lain itu;
maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan
dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya
satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah
kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu
perselisihkan itu, (Al-Maa’idah 48)
[421]. Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk
menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab
sebelumnya. [422]. Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang
sebelumnya.
Saudaraku
semakin jelas bahwa penciptaan manusia merupakan salah satu sistem
diskenariokan Allah SWT di alam semesta yang maha luas ini, simaklah tahapan
penciptaan manusia yang dimulai dari penciptaan Adam dan Hawa :
1. Allah mengabarkan kepada para malaikat bahwa
akan menciptkan khalifah di muka bumi
2. Kemudian Allah mencipatakan Adam dan
Pasangannya Hawa
3. Allah mengajarkan tentang berbagai hal kepada
Adam
4. Allah memerintahkan Adam dan Hawa tinggal di
Surga
5. Allah memberikan larangan memakan suatu jenis
buah di Surga
6. Allah masih memberikan keleluasan kepada
Syaitan untuk memasuki surga sehingga bisa membujuk rayu Adam dan Hawa
7. Adam dan Hawa melanggar larangan Allah
sehingga dihukum (ditakdirkan) untuk turun ke bumi
8. Karena Kesombongannya iblis / Syaitan juga
ditutunkan ke bumi
9. Syaitan disesatkan dan menjadi musuh nyata
bagi manusia,tetapi diberikan keringanan dengan beranak pinak dan semuanya
tidak mati sampai hari kiamat
10. Allah memberikan peringatan-peringatan
malalui para Nabi dan Rosul
11.Allah memberikan kemudahan kepada manusia dengan
kasih sayang-Nya untuk melawan Syaitan yaitu dengan ketaatan kepada-Nya
12.Allah menurunkan Nabi Muhammad SAW dan Al-Quran
untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia
13.Melalui Rosulullah Muhammad SAW dan Al-Quran Allah
menjanjikan segala kenikmatan, kemudahan,dan azab di dunia dan akhirat bagi
manusia yang taat kepada-Nya dan manusia yang melanggar segala perintah-Nya.
Saudaraku……
Betapa besar
nikmat dan kasih sayang Allah kepada manusia, tidak ada satupun mahluq yang
tahapannya penciptaannya gamblang dikabarkan kepada manusia seperti penciptaan
diri manusia sendiri. Tidak ada satupun mahluq yang diciptakan lengkap dengan
segala petunjuk dan pedoman hidup baginya untuk menggapai ketaatan kepada
Allah. Pernahkan kita mendengar atau mengetahui Nabi atau Rasul dari kalangan
bangsa Jin, di dalam Al-Quran hanya sedikit kita diberi pengetahuan tentang
Jin, bahkan Al-Quran yang diturunkan melalui Rosulullah adalah juga menjadi
petunjuk bagi bangsa Jin.
Saudaraku …
Sesungguhnya
hakekat penciptaan manusia sesuai dengan uraian dan tahapan di atas salah
satunya untuk membuktikan kepada malaikat dan Syaitan bahwa manusia mampu
menjadi kahlifah yang baik dimuka bumi sesuai dengan Firman Allah di Surat
Al-Baqarah ayat 30 kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui “, sehingga setiap manusia harus mampu memberikan
ketaatan kepada pencipta-Nya sesuai dengan yang diperintahkan-Nya.
Renungkanlah
Firman Allah berikut :
Kehidupan Dunia Hanya
main-main belaka
Dan tiadalah kehidupan
dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah
yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (Al’Ankabuut 64)
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah
antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti
hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di
akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya.
Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Al-Hadiid 20)
Saudaraku…..
Tentu Allah
akan murka kepada setiap manusia yang tidak menyadari kepada tugasnya dia di
dunia yaitu untuk menjadi khalifah yang baik dan taat kepada-Nya. Bagaimana
tidak nenek moyang kita saja Adam dan Hawa hanya karena memakan suatu jenis
buah di Surga (hanya karena makanan) harus menjalani hukuman diturunkan ke
dunia fana ini. Apalagi jika bentuk pengingkaran terhadap perintah Allah
tersebut berupa perbuatan yang keji sperti berzina, berzudi, riba, dsb yang
jelas-jelas dilarang dalam Al-Quran tentu Allah akan murka dan siap memberikan
balasan sesuai dengan janjinya.
Saudaraku
janji Allah adalah yang paling tepat dan azab Allah adalah yang paling pedih…….
Demikianlah
rahasia tentang penciptaan manusia, kendati hikmah utama mengapa manusia harus
menjadi salah satu komponen dalam sistem alam semesta hanyalah Allah yang tau.
http://sisilainhatiku.blogspot.com/2012/10/rahasia-penciptaan-manusia-berdasarkan_7.html#
0 komentar:
Posting Komentar