This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 24 Mei 2016

Menggapai Rahmat-Nya



        Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Allah Swt menjadikan sifat rahmat seratus bagian. Maka, dipeganglah pada sisi-Nya sembilan puluh sembilan bagian dan diturunkan satu bagian ke bumi. Dari satu bagian rahmat itulah seluruh makhluk berkasih sayang kepada sesamanya sehingga seekor hewan mengangkat kakinya karena takut anaknya akan terinjak olehnya,” (HR Bukhari Muslim)
          Allah ar-Rahmaan ar-Rahiim, sebab kasih sayang-Nyalah kita masih diberi usia hingga detik ini. Sebab kemahaan dan rasa cinta yang melebihi murka-Nyalah pula kita masih diberikan kenikmatan menghirup udara segar, merasakan makanan dan minuman yang lezat, mampu melihat, mendengar, berbicara, serta beberapa nikmat-Nya yang tidak mungkin mampu kita urai satu persatu.
         Ketika sudah mendapatkan semua nikmat itu, maka bertakwa dan bersyukur adalah cara untuk melanggengkan nikmat-nikmat itu kendati Allah tidak pernah menantikan apalagi mengharapkan ucapan ‘terimakasih’ dari hamba-hambaNya. Namun, dengan sifatnya yang Maha Mensyukuri (Asy-Syakuur), Allah kelak dan selalu akan membalas rasa syukur yang diucapkan para hamba untuk-Nya.
         Musthafa Sa’id Al Khin dalam Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyaadhi Shaalihiina, Juz 1 (1987: 382-383), menguraikan beberapa faedah dari hadits di atas, pertama sesungguhnya rahmat yang telah Allah SWT tetapkan di dalam hati hamba-hamba-Nya merupakan bagian dari ciptaan-Nya. Kedua, Kebaikan Allah Swt turunkan kepada mereka merupakan bagian dari keutamaan-Nya. Ketiga, Rahmat itu merupakan salah satu bagian yang Allah simpan bagi hamba-hambaNya yang mukmin pada hari kiamat.
          Dalam hal ini, terdapat harapan paling besar dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman karena hanya satu rahmat yang Allah ciptakan bagi manusia di dunia, mereka (manusia) mampu berkasih sayang kepada sesamanya dan menjadi kebaikan bagi mereka, apalagi dengan seratus rahmat pada hari kiamat.
       Karenanya, melalui rahmat-Nya yang telah dilimpahkan ke bumi ciptaan-Nya inilah, Allah memerintahkan kita untuk selalu menyambung silaturrahim, berbagi, saling tolong menolong dalam kebaikan dan berkasih sayang. Sesuai dari hadits yang diriwayatkan dari Usamah bin Zaid ra, ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah diserahi cucunya yang telah meninggal, maka air mata beliau pun menetes. Lalu Sa’ad pun bertanya, “Ada apa wahai Rasulullah Saw?” beliau menjawab, “Ini adalah rahmat (kasih sayang) yang telah dijadikan Allah dalam hati para hamba-Nya. Sesungguhnya hamba Allah yang dirahmati oleh-Nya hanyalah orang yang memiliki kasih sayang,” (HR Bukhari dan Muslim)
            Atau dalam Al haditsul Qudsiyyah karya Jamal Muhammad Ali Asy-Syuqairi, dari Abdurrahman bin Auf ra berkata, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Allah berfirman, ‘Aku adalah Ar-Rahman (Yang rahmat-Nya meluas) yaitu Ar-Rahim (Yang rahmat-Nya khusus bagi orang-orang yang beriman). Aku ambil dia sebagai salah satu dari nama-Ku. Barang siapa yang menyambungnya, maka Aku akan menyambung hubungan dengannya. dan barangsiapa memutuskannya, maka Aku akan memutuskan hubungan dengannya sama sekali,” (HR Abu Daud)
          Mari istiqamahkan diri untuk senantiasa mencintai, berbagi kebaikan dan menebar kasih sayang, agar rahmat Allah selalu tercurah untuk kita. Allahu a’lam
 Oleh: Ina Salma Febriany
 http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/16/05/22/o7kvpd313-menggapai-rahmatnya

Ibnu Batuta: Penjelajah Muslim Yang Jauh Lebih Hebat Dibanding Marcopolo dan Colombus

 

ib1 
        Terdapat beberapa penjelajah dunia yang memiliki kisah cukup terkenal seperti Marco Polo atau pun Christopher Colombus. Namun sebenarnya terdapat seseorang dengan kisah yang tidak kalah luar biasa dalam penjelajahan yang dilakukannya. Pria ini adalah Ibnu Battuta seorang penjelajah muslim yang telah melakukan perjalanan lebih dari 117.000 kilometer.
        Penjelajah ini lahir dengan nama Abu Abdullah Muhammad Ibn Battuta pada 24 Februari 1304 di Tangier, Maghribi, Maroko dari sebuah keluarga yang cukup religius dan tinggi pengetahuannya di bidang hukum. Perjalanan Ibnu Battuta bermula ketika pada tahun 1325, di usia 21 tahun meninggalkan rumahnya di Maroko menuju Makkah untuk naik haji serta memperdalam berbagai pengetahuan yang dimilikinya.
        Dalam perjalanan tersebut dia banyak berhenti di berbagai kota dan negara yang dilintasinya. Pada tahun 1326, setelah berkelana sejauh 3.500 kilometer, Ibnu Battuta tiba di Alexandria atau ISkandariyah, sebuah kota yang menjadi simbol dari keagungan wilayah Mesir pada masa itu. Dalam perjalanan tersebut, dia juga melewati Jerusalem, Betlehem dan Damaskus.
ib2Beberapa kota yang menjadi simbol keagungan dan spiritualitas pada masa itu ternyata mampu mencuri perhatian Ibnu Battuta hingga sangat besar. Bahkan tak jarang pada beberapa kota yang dilintasinya, Ibnu Battuta berhenti dan mencoba bertemu dengan penguasa setempat. Statusnya sebagai seorang cendekiawan muslim membuatnya sangat dihormati oleh banyak orang. Bahkan seringnya dia menghabiskan waktu cukup lama untuk berjumpa dengan sesama cendekiawan dan ahli agama untuk memperdalam ilmunya.
          Setelah tiba di Makkah dan melaksanakan ibadah haji, Ibnu Battuta ternyata tidak kembali ke Tangier tetapi malah meneruskan perjalanan ke timur dan menuju ke wilayah Persia. Pada tahun 1327, Ibnu Battuta tiba di Baghdad dan bertemu dengan penguasa setempat yaitu bangsa Mongol pada masa itu. Setelah itu dia memutuskan untuk kembali ke Makkah dan tingal selama beberapa tahun.
       Setelah dari Makkah, Ibnu Battuta ternyata mencoba mencari tempat lain untuk memperdalam pengetahuannya. Dia sempat bekerja di Delhi dan kemudian meneruskan perjalanan ke wilayah Turki dan Genoa bahkan hingga ke wilayah Rusia sekarang.
        Pada tahun 1332, Ibnu Battuta tiba di Konstantinopel dan bertemu dengan raja Binzantinium sebelum menuju ke Bukhara dan Samarkand hingga kembali ke India dan bekerja untuk kesultanan Delhi. Dari wilayah ini lah kelak Sultan Delhi akan meminta Ibnu Battuta untuk menjadi duta yang mewakilinya ke China.
Dalam perjalanan tersebut Ibnu Battuta juga mengunjungi berbagai wilayah yang cukup jauh seperti Sumatera, Vietnam, Filipina sebelum akhirnya kapal yang ditumpanginya berlayar menuju ke China. Selepas dari China Ibnu Battuta kembali ke Tangier tepat saat terdapat wabah mendera kawasan tersebut.
       Ternyata tiba di Tangier tidak menyurutkan keinginan Ibnu Battuta untuk terus berkelana hingga akhirnya dia mulai pergi lagi ke wilayah Spanyol dan juga menyusuri berbagai wilayah di Afrika seperti Mali dan Timbuktu. Pada tahun 1354, Ibnu Battuta benar-benar pulang ke wilayah Maroko dan dibantu oleh seorang penyair bernama Ibnu Juzayy untuk menuliskan perjalanannya. Seluruh perjalanan yang dilakukan Ibnu Battuta benar-benar berakhir ketika dia meninggal di awal tahun 1360-an. (ts/viva)
 
http://www.eramuslim.com/profil/ibnu-batuta-penjelajah-muslim-yang-jauh-lebih-hebat-dibanding-marcopolo-dan-colombus.htm#.Vz_U-TGJbDc

Ketika Kerudung Bunda Maria Bertuliskan Kalimat Tauhid


        Hanum Salsabila Rais, puteri dari Amien Rais sekaligus penulis buku 99 Cahaya Dilangit Eropa sempat dibuat tercengang ketika mengetahui bahwa inskripsi arab yang mengukir di tepian kain hijab yang dikenakan Bunda Maria itu adalah lafaz tahlil ‘Laa ilaaha Illallah”.
        Museum Louvre, adalah tempat penyimpanan berbagai benda berharga milik Perancis. Di Museum inilah, lukisan Monalisa yang terpopuler itu berada. Dan disini pula lukisan menakjubkan yang dimaksud itu berada.
        Adalah lukisan karya Ugolino berjudul “The Virgin and The Child” dimana dalam lukisan itu nampak sosok Bunda Maria sedang menggendong “Yesus” bayi . Yang mencengangkan, di hijab Bunda Maria dalam lukisan itu terdapat tulisan Arab Pseudo Kufic.
 
bunda maria             Yang setelah diteliti oleh peneliti Arab World Institute, ternyata tulisannya adalah لَا إِلٰهَ إِلَّا الله “Laa Ilaaha Illallah”. Setelah ditelitii juga mendapati banyak tulisan Arab Kufic di lukisan artefak umat Khatolik. Termasuk tulisan Arab Kufic di jubah seorang raja Katolik taat yaitu Raja Roger II of Sicily dari Austria.
Hal ini dikatakan oleh Marion, Seorang peneliti peradaban Islam Abad Pertengahan yang ahli membaca tulisan Arab Kufic menjelaskan bahwa dulu Timur Tengah dikenal dengan ilmu pengetahuan, seni dan budayanya. 
            Sehingga banyak orang Eropa bepergian ke Timur Tengah dan membeli kain, permadani, lukisan dan lain sebagainya. Dalam barang-barang yang diperdagangkan itu seringkali terdapat tulisan tauhid seperti di atas dan akhirnya ditiru oleh orang-orang Eropa.
Tulisan لَا إِلٰهَ إِلَّا الله juga membuktikan bahwa Maryam dan Yesus (Isa bin Maryam) mengajarkan لَا إِلٰهَ إِلَّا الله “Bahwa tidak tuhan kecuali Allah” sebagaimana sering disebutkan oleh umat muslim seperti yang terdapat didalam al Quran.
           Kalimat Laa Ilaaha Illallah sebenarnya mengandung makna, yaitu makna penolakan segala bentuk sesembahan selain Allah, dan makna menetapkan bahwa satu-satunya sesembahan yang benar hanyalah Allah semata.(ts)
 
 http://www.eramuslim.com/peradaban/kristologi/ketika-kerudung-bunda-maria-bertuliskan-kalimat-tauhid.htm#.Vz_UKzGJbDc

Jumat, 20 Mei 2016


























UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
MADRASAH DINIYAH AL-HIDAYAH 
TAHUN AJARAN 2015-2016

MAPEL: AL QUR'AN HADITS
KELAS: 3

1. tulislah terjemahan dari Q.S Al Baqarah: 255!
2. tulislah terjemahan dari Q.S Al Baqarah: 28!
3. tulislah terjemahan dari Q.S Al Maun!
4. tulislah terjemahan dari Q.S Al Baqarah: 2-4!
5. sebutkan 3 keutamaan dari sholat berjama'ah?
6. sebutkan 1 contoh perbuatan yang menunjukkan pemahaman dari Q.S Al Baqarah: 255!
7. sebutkan 1 contoh perbuatan yang menunjukkna pemahaman dari Q.S Al Baqarah : 28!
8. sebutkan 1 contoh perbuatan yang menunjukkan pemahaman dari Q.S Al Maun!
9. sebutkan 1 contoh perbuatan yang menunjukkna pemahaman dari Q.S Al Baqarah: 2-4!
10. umur berapakah seorang muslim wajib mendirikan sholat?
 

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
MADRASAH DINIYAH AL HIDAYAH
TAHUN AJARAN 2015-2016

 Mapel: Sejarah Kebudayaan Islam
 Kelas : 3

1. jelaskan apa arti dari sifat muhammad rasulullah, yaitu siddiq, amanah, fathonah dan tabligh!
2. apakah anda telah mencontoh sifat di atas?
3. tulislah 1 ayat dan terjemahannya yang menunjukkan bahwa setiap mahkluk yang bernyawa pasti akan mati!
4. pada saat dimekkah, dakwa rasulullah lebih ditekankan pada masalah?
5. masalah hablum minannas, muamalah serta hukum-hukum tentang urusan dunia dilakukan pada masa dakwa di?
6. pada saat awal memasuki kota madinah, dalam urusan hablum minannas, rasulullah menekankan adanya ukhuwa islamiyah, apakah yang dimaksud dengan uhuwa islamiyah?
7. rukun islam yang ke-5 adalah haji, jelaskan apa saja rukun haji?
8. apa yang diharamkan atau dilarang saat melaksanakan ibadah haji?
9. apa yang dikamsud dengan haji wada'?
10. sebutkan 5 contoh perilaku yang menunjukkan bahwa anda telah meneladani perilaku muhammad rasulullah!

Sabtu, 13 Februari 2016

Merayakan Hari Valentine Dalam Pandangan Islam


        Valentine day merupakan istilah yang sangat akrab dan suatu momentum yang sangat dinanti-nantikan oleh para remaja dan pemuda-pemudi untuk mengekspresikan hasrat kasih sayang mereka. Hari yang diabadikan setiap empat belas Februari ini, senantiasa disambut dan dirayakan oleh kawula muda sebagai bagian dari bentuk manifestasi rasa cinta dan kasih sayang.

        Padahal, kalau dilacak atau ditelusuri akar historis valentine day ini, maka akan tanpak secara jelas, betapa gelar dan hari yang diabadikan sebagai simbol keagungan dan kesucian cinta ini, sangat paradoks dalam pemaknaan cinta yang sesungguhnya.

        Terlebih lagi itu kalau dihubungkan dengan konsep ajaran Islam. Sulit memang untuk kita bayangkan, jika bangsa yang berpenduduk mayoritas umat Islam ini, kalau kemudian Valentine day ini begitu semarak dirayakan, khususnya oleh kalangan remaja-remaja kita, baik secara terbuka (terang-terangan) maupun secara terselubung.

        Jika saja mereka yang merayakannya, adalah yang belum mengenal atau mengetahui tentang bagaimana akar sejarah Valentine day ini, sedikit masih dapat ditolerir akan kekeliruannya yang membuatnya berdosa dengan turut merayakannya.

      Meskipun itu tidak seharusnya dilakukan karena Islam sangat menegur bagi orang-orang yang melaksanakan suatu tindakan yang belum tahu dasar hukumnya secara jelas. Tetapi yang paling sangat ironis, jika para remaja-pemuda muslim yang turut serta merayakannya padahal ia sudah tahu secara jelas, tentang bagaimana asal-usul pengabdian fragmen sejarah Valentine day ini.

       Sebagai seorang remaja dan pemuda Muslim yang tumbuh dengan baik, sejatinya harus benar-benar melihat, mencermati da menyeleksi secara ketat tentang sesuatu hal yang dapat menghambat, menghalangi apalagi mencelakakan dari proses pembentukan jati dirinya.

       Tulisan yang sederhana ini, ingin mengajak kita semua untuk turut berperan serta dalam melacak akar sejarah Valentine day dan bagaimana hukum merayakannya dalam kaca mata (perspektif) Islam.
 Sepintas Asal-Usul Hari Valentine Day

       Uskup Valentin adalah seorang yang dianggap Santo (orang yang dianggap suci untuk agama Katolik) yang menggantikan seorang dewa yang bernama Lupercus sebagai dewa kesuburan, padang rumput dan hewan ternak serta penyayang. Penyembahan dewa Lupercus sudah menjadi bagian tradisi upacara keagamaan Romawi pada masa itu. Yang paling aneh dari tradisi upacara keagamaan itu diselingi penarikan undian dalam rangka mencari pasangan yang namanya sudah tertulis dalam sebuah kotak undian.

       Setelah penarikan undian, maka mereka bebas untuk melakukan hubungan seksual dalam waktu yang sudah ditentukan. Setelah mereka bosan dan sudah terpenuhi kebutuhan nafsu syahwatnya. Mereka pun kembali menarik undian untuk mencari pasangan yang baru lagi, yang kemudian diperlakukan dengan perbuatan yang sama bejatnya. Begitulah tradisi keagamaan ini berlangsung selama berabad-abad.

       Setelah Dewa Lupercus meninggal, maka Santo Valentin lah yang menggantikannya sebagai dewa kasih sayang. Tetapi, suatu ketika kekaisaran Romawi memerlukan sejumlah besar tentara yang dipersiapkan untuk berperang.

      Oleh karena itu, Kaisan memerintahkan untuk tidak melakukan perkawinan, karena menurut Kaisar dengan melakukan perkawinan para tentara perang dikhawatirkan akan mudah lemah dan tidak bersemangat. Namun, apa yang terjadi! Ternyata Santo Valentin merestui perkawinan terselubung seorang muda-mudi yang telah saling mengikat hubungan cinta. Akan tetapi, restu Santo Valentin dari praktek perkawinan terselubung ini, ternyata diketahui oleh Kaisar. Akibat dari tindakan Santo ini, akhirnya Kaisar menghukum mati Santo Valentin dengan memancung atau memenggal kepalanya di Roma pada tahun 270 M dan mayatnya dikuburkan di tepi jalan Flamenia.

        Baru pada masa Kaisar Constantin (280-337) upacara tersebut kembali didesain dan dimodifikasi dengan penambahan pesan-pesan cinta yang disampaikan oleh para gadis, diletakkan dalam jambangan kemudian diambil para pemudanya.

        Kemudian mereka berpasangan dan berdansa yang diakhiri dengan tidur bersama alias zina. Oleh Paus Galasium I seorang pimpinan dewan gereja, pada tahun 494 M mengubah upacara tersebut dengan bentuk rutinitas seremoni porofikasi (pembersihan dosa) dan juga mengubah upacara Lupercalia yang biasanya tanggal 15 Februari menjadi 14 Februari yang secara resmi ditetapkan pada tahun 496 M sebagai Valentin day.

Valentine Day Dalam Perspektif Islam

        Setidaknya ada dua dasar pikiran atau pijakan kita dalam melihat dan menentukan, apakah Valentine day dapat diterima dalam ajaran dan tradisi Islam. Dasar pikiran yang pertama, dengan melihat dari segi akar sejarahnya. Dari uraian diatas, jelas bahwa Valentine day bukanlah warisan ajaran peninggalan sejarah para Nabi dan Rasul, melainkan ajaran sejarah Dewa Luparcelia, yang kemudian diteruskan oleh Uskup Santo Valentine salah seorang rahib dalam tradisi agama Katolik pada saat itu.

       Sementara dalam perspektif ajaran Islam atau agama-agama hanif (mulai dari Adam sampai dengan Muhammad SAW), bahwa sesuatu pesan baru dianggap sebagai bagian dari ajaran agama ketika pesan ajaran itu disampaikan oleh para Rasul yang kemudian diabadikan oleh wahyu Tuhan.

       Di luar dari ketentuan diatas, maka sesuatu perbuatan (apalagi menjadi sebuah momen perayaan) tersebut dianggap menyesatkan dan bisa jatuh kepada hukum syrik.

        Dalam hadis Rasul ditegaskan, "Siapa yang menyerupai sesuatu perbuatan kaum, maka ia bagian dari kaum itu". (HR. Bukhori Muslim) hadis ini merupakan, salah satu pernyataan Rasulullah SAW, yang sangat populer dan sering kita dengarkan yang menuntut kehati-hatian kita dalam melaksanakan suatu sistem ajaran, karena kita akan menjadi bagian dari golongan tersebut.

Firman Allah: "Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya". (QS. Al Isra': 36).

        Yang kedua, sistem tata nilai yang terkandung dalam Valentine day jelas sangat bertentangan dengan sistem tata nilai dalam ajaran Islam. Dalam Islam, tidak ditemukan atau diperbolehkan bahkan sangat dilarang keras untuk membangun sebuah pola pergaulan antara pria dan wanita secara bebas.

        Karena perbuatan yang demikian telah msuk kedalam kategori zina, yang dalam Islam sangat disuruh menjauhinya. Firman Allah: "Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan seburuk-buruk jalan". (QS. Al Isra': 32). Bahkan seorang lelaki dan wanita yang berkhalawat (berdua-duaan) saja, disuruh untuk menjauhinya, karena syetan laknatullah alaih akan menjadi pihak ketiga dari mereka. Keadaan yang demikian akan menjadi peluang bagi mereka untuk melakukan perbuatan keji (zina). Sangat tidak bisa diterima akal, jika Valentine day diabadikan sebagai simbolisasi keagungan sebuah cinta, namun dalam realitasnya mereka justru mengangkangi dan menodai makna kesucian cinta.

      Coba kita bayangkan, dihari itu para pemuda-pemuda larut dalam hura-hura, pergi ketempat-tempat hiburan, saling bermesraan bahkan tak jarang diantara mereka terjerumus untuk melakukan hubungan seksual secara bebas, tanpa adanya sebuah ikatan yang syah menurut ajaran agama.

       Dengan mengatas namakan cinta, banyak kemudian para kawula muda justru tidak lagi memiliki masa depan yang ceria dalam kehidupannya. Karena tidak jarang diantara mereka menjadi korban cinta, ditinggalkan oleh mantan kekasihnya, akibat pergaulan bebas yang kadung sudah terlakukan.

         Dari dua dasar pikiran diatas, maka jelaslah merayakan Valentine day dalam kaca mata Islam adalah haram. Dengan demikian diharapkan kepada generasi muda Islam untuk tidak terlibat dalam acara atau kegiatan yang menyesatkan ini.

        Islam yang sangat kaya akan konsepsi-aplikatif, sangat banyak memberikan aturan-aturan tentang prilaku kehidupan yang bertujuan dalam menempatkan manusia, pada tempat-tempat yang sebaik-baiknya dan semulia-mulianya. Islam sebagai rahmatan lil alamin sudah dijamin oleh Sang Pemilik Alam ini, akan konsepsi ajarannya sebagai ajaran yang mengandung nilai-nilai kebaikan dan kemaslahatan hidup kita di dunia dan akhirat.

       Konsep kasih sayang misalnya, Islam sangat begitu jelas, elegan, humanis, egalitarian, indah dan menyejukkan. Lima belas abad yang lalu Rasulullah SAW, telah menyatakan bahwa: "Tidak beriman seseorang itu, sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri" (HR Bukhori Muslim.

        Budaya barat tidak sedikitpun lebih aplikabel dari sistem ajaran Islam. Valentine day tidak akan dapat menandingi konsep kasih sayang dan pemaknaan cinta dari pada Islam, karena Islam menempatkan rasa kasih sayang dan cinta tidak hanya berdimensi kemanusiaan yang bersifat temporal-temporal, melainkan didorong atas dimensi ilhiah yang bersifat universal-universal.

Penutup

Sebagai generasi muda Islam yang baik, tidak seharusnya kita terjebak dengan budaya-budaya barat yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang luhur. Valentine day merupakan salah satu bentuk budaya asing, yang asal-usulnya tidak memiliki hubungan dengan akar sejarah para Rasul-rasul dan sistem ajaran agama-agama hanif (Islam). Jika demikian halnya, sudah sepantasnya kita, tidak ikut-ikutan apalagi sampai berlarut untuk turut merayakannya.

sumber : http://www.lpi-hidayatullah.or.id/berita-168-merayakan-hari-valentine-dalam-pandangan-islam.html